"Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran " ..... QS , AL-ASR
Hari ini 4 Januari 2014, aku genap berusia 14 tahun. Seperti setahun sebelumnya, tidak ada perayaan khusus dan pesta meriah aku memaknai hari ulang tahun ku dengan renungan serta mengintrospeksi diriku dalam setahun ini. Umur ku milik Allah dan ketentuan sampai kapan hak pakai terhadap umur ku hanya Allah Yang Maha mengetahui ...
Hari kelahiran atau yang sering disebut hari ulang tahun, sesungguhnya adalah perhitungan waktu setahun kita menjauh dari batas awal kelahiran kita, dan perhitungan setahun kita mendekat pada batas akhir umur yang disediakan Allah untuk kita... KEMATIAN
Hari Ulang Tahun... Hari untuk bahagia. Hari untuk risau. Hari saat aku bersyukur atas waktu yang telah diberikan kepadaku, sekaligus merasa bahwa hampir belum ada perbuatanku yang patut disyukuri. Tahun demi tahun berlalu. Apakah yang telah kulakukan? Mengapakah segala hal nampak hampa dan tak bermakna? Di manakah dapat kutemukan kedamaian hati? Saat aku bersyukur, haruskah aku tak menangis? Saat aku berduka, haruskah aku tak bersyukur? Bukankah setahun telah lewat? Setahun lagi kesempatan telah diberikan kepadaku untuk menggunakan segenap talenta-talenta yang telah diberikan Nya kepadaku? Tetapi berhasil kah aku? Siapakah yang mampu menjawabnya? Bukankah hanya Dia?
Demi Allah...
Setiap detik waktu pasti akan dipertanggungjawabkan, dan sangatlah tepat momen ulang tahun ku adalah momen introspeksi, momen perenungan untuk menganalisa pemanfaatan waktu diriku..
Muhasabah setiap waktu ...
melihat dan mengaku kekurangan diri sendiri sangatlah berat, kecenderungan ku lebih mudah melihat dan mencela kelemahan orang lain.. setiap manusia pastilah punya aib, bersyukur aku Allah menutupi aib ku, aku hindarkan waktu ku yang sedikit ini untuk mencela dan mencari keburukan orang lain, aku isi waktu ku untuk memperbaiki diri sebagai bentuk muhasabah diri... orang yang aku gunjing mungkin orang yang sepertiga malamnya terbangun mengirimkan doa untuk ku... membayangkan alangkah malunya nanti diriku apabila peradilan itu dibuka...
Nauzdubillah, semoga aku menjadi hamba Allah yang saling mencintai karena Allah.